Jakarta – Ajang Koperasi Virtual Expo 2021 yang digelar pada 11-12 Desember 2021 melalui koperasivirtualexpo2021.id diharapkan mampu menjadi pemantik untuk membangkitkan sektor koperasi dan UMKM Indonesia yang terdampak pandemi.
Ajang ini merupakan event pameran Virtual Produk Koperasi 2021 diselenggarakan dengan berbagai rangkaian acara di antaranya live shopping, webinar, hingga talk show menarik.
Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi menyampaikan, penyelenggaraan event “Koperasi Virtual Expo 2021” ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dan menjadi benchmark bagi dinas yang membidangi koperasi dan UMKM provinsi, Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan kegiatan serupa sesuai dengan komoditas unggulan di daerah masing-masing.
“Menutup tahun 2021 ini, sebagai salah satu usaha untuk memberikan gambaran terkini kepada masyarakat tentang kemajuan koperasi di Indonesia juga sebagai bukti kesiapan memasuki era transformasi digital, Kementerian Koperasi dan UKM menggelar event Koperasi Virtual Expo 2021,” ungkap Ahmad Zabadi saat membuka acara Koperasi Virtual Expo 2021 secara daring, Sabtu, (11/12).
Event ini merupakan bagian dari program pengembangan koperasi modern, yakni tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan dan memasarkan produk koperasi sekaligus sebagai media edukasi bagi masyarakat tentang keunggulan koperasi melalui media online.
Untuk mendukung proses pemasaran produk koperasi secara langsung melalui media virtual, kami telah bekerja sama dengan market place Shopee yang akan mendukung acara live shopping saat pameran virtual sedang berlangsung.
Selain itu, Shopee juga telah melaksanakan pelatihan on-boarding marketplace pada Kamis, 2 Desember 2021 melalui media zoom bagi koperasi yang telah mendaftarkan diri melalui akun Shopee. Untuk produk koperasi yang lolos kurasi dari tim Shopee akan masuk ke dalam market place Shopee dan dapat diakses pada saat pameran virtual berlangsung.
Sebanyak 225 (dua ratus dua puluh lima) koperasi telah mengikuti pelatihan dan kurasi dari shopee untuk masuk ke dalam pemasaran online. Koperasi hasil kurasi dan koperasi yang telah teregistrasi akan berpartisipasi pada pameran dimaksud. Selain itu akan diselenggarakan kegiatan pendukung, seperti webinar, talk show, dan konsultasi.
“Pengunjung juga dapat berkomunikasi dengan koperasi melalui media chat dan melakukan pemesanan dan pembelian secara langsung produk koperasi yang ditampilkan pada pameran tersebut,” kata Ahmad Zabadi.
Sampai sejauh ini Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan pengembangan koperasi modern sebanyak 500 unit, untuk periode tahun 2020- hingga 2024.
Tahapan yang dilakukan dalam program Pengembangan Koperasi Modern antara lain dengan menyusun road map tahun per tahun. Pada tahun 2021 ini, Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan pemodelan koperasi modern dengan target 100 koperasi.
Sebanyak 100 koperasi yang menjadi modelling pada tahun 2021 ini terdiri dari 40 Koperasi Pangan, 20 Koperasi Simpan Pinjam, 10 Koperasi Milenial, 8 Koperasi Digital, 10 Koperasi Spin Off, 6 Koperasi Pariwisata, dan 6 Koperasi Sekunder.
Beberapa capaian pembinaan kepada koperasi modern yang menjadi modelling pada tahun ini, antara lain Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan di Aceh yang mengekspor kopi ke Starbucks International di Seattle–Amerika Serikat. Pelepasan ekspor tersebut langsung dilakukan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Ada juga Koperasi modern yang dikelola oleh pesantren, yaitu KOPONTREN AL-ITTIFAQ yang beralamat di Kp. Ciburial – Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Koperasi yang bergerak di sektor agribisnis memasarkan produk pertanian dari para petani dengan menggunakan konsep (B2B) business to business dengan berbagai modern market.
Aset yang dimiliki Kopontren Al-Ittifaq saat ini sebesar 49 miliar rupiah. Ini menunjukkan keberhasilan program korporatisasi pertanian yang berbasis pondok pesantren.
Kemudian pada Oktober 2021, Koperasi Angudi Logam Abadi di Tulungagung Jawa Timur berhasil memproduksi cangkul berstandar SNI yang diberi nama CANGKUL MERAH PUTIH, sebagai langkah untuk menekan impor perkakas pertanian tersebut dari negara lain.